SELF LOVE

by - September 17, 2020


Self love adalah hal yang nggak asing lagi di era sekarang. Mulai dari artikel, webinar, self-development book, social media campaign berbicara soal self love. Sebagai seorang milenial yang hidup di zaman serba digital, insecurity adalah faktor terbesar yang membuatku lupa untuk mencintai diri sendiri. Terlalu banyak memperhatikan urusan orang lain, sampai-sampai nggak punya waktu untuk memperhatikan diri sendiri. 

Beberapa bulan yang lalu, ada suatu masa ketika merasa diri sendiri bukanlah sahabat lagi. Saat itu terlalu sibuk memikirkan kehidupan orang lain lalu membanding-bandingkan dengan kehidupanku. Padahal sudah jelas, cara orang menjalani hidupnya itu berbeda-beda. Baik tentang usaha yang dilakukan, privilege yang mungkin dimiliki, atau lingkungan yang membentuk hidupnya. Benar-benar sudah jelas, garis hidup setiap orang berbeda.

Aku bersyukur, aku segera disadarkan tentang hal itu. Aku mulai belajar mengapresiasi diriku sendiri dengan usaha-usaha yang kulakukan. Aku mulai belajar menghargai diriku sendiri dengan sekecil apapun pencapaian-pencapaian yang sudah aku dapatkan. Aku mulai belajar mencintai diriku sendiri dengan menjadikan diriku sebagai sahabat terbaik dalam semua situasi, saat bahagia maupun sedih. Nah, kali ini aku mau berbagi cara-cara yang aku tempuh untuk mencintai diriku.

Berhenti membandingkan diri dengan orang lain
Rasanya sulit ya melakukan ini. Sebagai mahluk sosial, semestinya kita berinteraksi dengan orang lain dan tahu sedikit atau banyak tentang kehidupannya. Nggak jauh-jauh, membandingkan diri dengan  saudara, teman dekat, atau teman organisasi adalah hal yang biasa. 

Padahal sederhana aja, seharusnya aku hanya perlu membandingkan diriku hari ini dengan kemarin. Pelan-pelan, aku mencoba melakukan itu setiap harinya. Nyatanya, nggak semudah itu. Membuat diri kita menjadi lebih baik dari kemarin membutuhkan usaha yang tinggi, padahal masih berada dalam garis kehidupan sendiri. Apalagi membandingkan diri dengan orang lain yang sudah jelas kehidupannya berbeda, pasti sangat sulit kan? Jadi, aku mulai fokus merubah diriku menjadi lebih baik saja.

Berhenti mengharapkan pengakuan dari orang lain
Ini bener-bener work sih. Sulit diterapkan, karena merupakan sifat alamiah bagi sebagian besar manusia untuk mengharapkan pengakuan dari orang lain dalam hal apapun. Suatu hal yang wajar kalau punya perasaan setiap selesai melakukan kebaikan berharap diapresiasi oleh orang lain. Selain itu, nggak jarang juga menceritakan perjuangan diri sendiri ke orang lain secara langsung maupun media sosial. Berharap untuk dipuji, atau sekedar di beri semangat. 

Awalnya aku memiliki pemikiran seperti ini. Aku ingin dipandang baik dengan orang lain karena usaha dan pencapaian yang sudah aku dapatkan. Aku juga ingin dikagumi oleh orang lain. Karena aku berpikir, dengan dikagumi aku akan menjadi dihargai. 

Perlahan, pemikiran itu berubah. Sama seperti sebelumnya, aku ingin fokus ke diriku saja. Aku nggak ingin terlalu sibuk mengharapkan pengakuan orang lain, sampai aku lupa kalau kebahagianku adalah tanggung jawab diriku sendiri. Kalau dulu suka cerita tentang rencana dan mimpi yang aku miliki, kali ini aku berusaha untuk menyimpannya sendiri walau kadang sharing dengan orang yang benar-benar dekat. Aku juga jarang membuat snap instagram tentang hidupku, dan rasanya lebih tenang. Semakin lama aku semakin paham, kalau orang lain nggak perlu tau soal hidupku. Jadi aku belajar untuk memilah-milah apa yang harus aku bagi, dan apa yang harus aku simpan. Membagi kehidupan kita ke orang lain itu nggak ada salahnya, selama hal itu bertujuan untuk memberi manfaat. Membutuhkan pengakuan orang lain itu adalah hal wajar, tapi bukan berarti seluruh aspek kehidupan kita perlu diumbar-umbar kan?

Menjadikan keberhasilan orang lain sebagai motivasi
Karena berusaha untuk nggak lagi membandingkan diri orang lain, aku mulai menjadikan keberhasilan orang lain sebagai motivasiku untuk selalu berusaha. Orang lain bisa mencapai keberhasilan yang mereka inginkan, aku  juga bisa mencapai keberhasilan yang aku inginkan. Kalau dulu sebelum mengerti, rasanya iri melihat orang lain selalu berhasil. Padahal dibalik keberhasilan mereka, bisa aja mereka mengalami banyak kegagalan. Tapi kali ini, aku mulai paham tentang hal itu. Setiap orang pasti pernah mengalami keberhasilan dan kegagalan. Hal yang terpenting adalah nggak pernah berhenti berusaha. 

Untuk belajar dari keberhasilan orang lain, aku memberanikan diri untuk bertanya pada mereka. Mereka yang pernah berhasil tentunya sudah pernah berpengalaman dari pada aku. 

Bermanfaat dengan cara yang berbeda
Dulu aku pernah berpikir dengan insecurity yang aku miliki, aku nggak memiliki manfaat apapun untuk orang lain. Bahkan untuk diriku sendiri juga nggak. Setiap membuat suatu kesalahan, aku merasa diriku nggak ada gunanya. Aku ingin menjadi manfaat seperti yang biasa orang-orang lingkungan terdekatku lakukan, tapi rasanya aku nggak bisa dan nggak bakal bisa seperti mereka. Padahal setelah aku sadar, aku juga bermanfaat bagi orang lain tapi dengan cara yang berbeda. Karena dulu aku sibuk merendahkan diriku, aku sampai nggak bisa ngelihat nilai kebaikan yang aku miliki. 

Semakin kesini, aku mulai mencari cara untuk menemukan nilai dari diriku. Sejak 3 bulan terakhir, aku mulai suka menulis. Beberapa tulisan aku bagi di blog ini. Sebagian karya aku daftarkan dalam perlombaan. Sederhana, tapi butuh perjuagan juga karena banyak godaan yang buat lengah. Sederhana, tapi bahagia rasanya bisa membagi hal bermanfaat ke orang lain. Setiap nambah satu viewer di blog ini, setiap itu juga aku bahagia dan semakin mencintai diriku. Mungkin untuk saat ini aku bisa bermanfaat dengan cara seperti ini. 

Dari sekian banyak hal yang sudah aku lakukan untuk self-love, cara ini yang paling magic. Kita akan bisa lebih mencintai diri kita dengan melihat nilai kebaikan yang kita punya dengan cara masing-masing. Aku harap aku dan temen-temen bisa selalu menghargai kebaikan yang sudah dilakukan oleh diri kita sendiri. Don't forget to apreciate our self yaaa :)

Melakukan hal yang disukai
Pasti ada masanya ketika rutinitas kuliah, organisasi, realitionship with people membuat lelah dan bahkan kesal. Karena hal itu, aku sering memanjakan diriku untuk rehat sejenak. Aku membeli makanan yang aku suka, solo-travelling untuk sekedar jalan-jalan di mall, belanja suatu barang yang sangat diinginkan atau nonton film di bioskop. Melakukan hal yang disukai tanpa kontrol memang bisa bikin lupa sama tugas yang dimiliki. Tapi nggak ada salahnya kan memanjakan diri sekali waktu di tengah kesibukan?

Menulis hal-hal bermanfaat yang sudah dilakukan setiap hari
Akhir-akhir ini, aku mulai menlis hal-hal yang sudah aku lakukan setiap hati. Awalnya berniat untuk melengkapi my journal of a day aja, tapi ternyata efeknya bisa lebih menyadarkan kalau kita sudah menjadi bermanfaat setiap harinya loh!

Aku sudah berjuang untuk self-love dengan caraku, kalau kalian? Yuk saling berbagi cerita!

With Love, Tara. 

You May Also Like

0 komentar

Hello, with my pleasure if you leave comments :)