gmail Linkedin twitter instagram
  • Home
  • About
  • Contact

nabylatara

positive vibes journey

  

Tulisan kali ini lebih tepatnya menceritakan apa yang aku pelajari akhir-akhir ini. Tiga point sederhana, tapi butuh berjuang lebih untuk melakukannya. Belajar, memahami, dan bersabar. Hampir setiap hari tiga kata itu terlintas dalam pikiran ketika sedang melakukan sesuatu. 

Berinteraksi adalah belajar
Dulu, aku sempat berpikir kalau berhubungan dengan orang lain kadang suka bikin kesal dan capek sendiri. Saat itu, aku berpikir kalau hal yang paling membuat kesal adalah soal perbedaan pendapat. Butuh waktu bertahun-tahun untuk belajar santun dengan mengalah. Butuh waktu yang lama untuk belajar menahan ego yang terkadang sulit dibatasi. 

Aku yakin kalau setiap orang pernah merasa bahwa pendapat yang dimiliki adalah yang terbaik dari orang lain. Bertahun-tahun aku belajar, kalau cara orang untuk mengekspresikan gagasannya bermacam-macam. Ada yang memilih untuk mengalah dan tetap tenang. Ada yang memilih untuk menyuarakan dan kekeh dengan pendirian. Terkadang, ada juga yang memilih untuk menjelaskan dengan bahasa yang santun dan berjuang memberi pemahaman. Dari cara-cara yang berbeda tersebut, aku rasa ngga ada cara yang paling baik dan cara yang terburuk. Semua orang berekspresi sesuai dengan cara masing-masing. 

Bicara soal ego, cukup sering dikaitkan dengan sabar. Ketika menghadapi orang lain atas perbedaan pendapat dan keinginan, aku pernah menjadi orang yang memilih sabar dan diam. Kadang, menjadi diam rasanya bisa memberi kebaikan untuk bersama. Tapi kalau dipikir-pikir, mau sampai kapan tidak percaya diri dengan suara diri sendiri? Karena sepertinya, bukan hal yang baik jika terus-terusan membatasi diri sendiri untuk berekspresi. Nggak ada yang salah dari membiarkan diri berekspresi atas apa yang ingin disuarakan. Selama yakin kalau tujuannya baik, nggak ada yang perlu dikhawatirkan. 

Tapi kadang ada benarnya, kalau memilih untuk diam bisa menjadi suatu kebaikan. Mungkin ini yang ku sebut dengan 'belajar memahami'. Nggak melulu menuntut orang untuk memahami diri kita. Sebagai manusia, terkadang kita memang butuh didengarkan. Bahkan, kadang rasanya ingin memaksa orang lain memahami kita. Padahal, kita juga perlu memahami apa yang diinginkan orang lain. Kita perlu mendengarkan, kita perlu bertanya, kita perlu bicara dan berkomunikasi dengan baik. Bisa jadi, orang lain kekeh dengan keinginannya karena memiliki alasan yang belum kita pahami. Bisa jadi, orang lain memaksa kita untuk mendengarkan karena ada suatu hal penting yang belum kita mengerti. Tapi.. jika kita juga memiliki hal-hal penting yang perlu disampaikan, ada baiknya kalau kita bisa membawa diri kita untuk bicara. Selama hal itu nggak memaksa, setiap orang berhak melakukannya. 

Tentang bersabar
Belajar untuk menjadi sabar adalah hal tersulit ketika berinteraksi dengan orang lain. Aku masih ingat dengan perkataan seorang temanku saat itu, kalau kita nggak bisa mengatur atau membatasi apa yang orang lain lakukan. Tapi, kita bisa mengontrol ego dan emosi diri kita sendiri. Dalam menjalani hidup sehari-hari, menjadi sabar terkadang bukanlah pilihan, tapi menjadi sebuah keharusan. 

Aku pernah berpikir kalau bersabar adalah salah satu hal yang membuat kita tidak bisa menghargai diri sendiri. Rasanya tidak adil, ketika kita sangat menginginkan sesuatu tapi tidak mendapatkannya karena memilih mengalah untuk memenuhi keinginan yang juga kuat dari orang lain. Tapi, aku sadar kalau bersabar adalah salah satu cara menghargai diri sendiri karena berusaha untuk bisa mengatur emosi. Sebab kalau terlatih memiliki kontrol yang baik terhadap emosi, Insyaallah dalam menjalani hidup akan selalu tenang karena memiliki energi positif dalam bertindak dan berpikir. 

Aku kurang tau pastinya kapan, tapi sejak beberapa bulan terakhir, aku mencoba untuk belajar menjadi sabar dalam banyak aspek dihidupku. Sejujurnya aku adalah seseorang yang suka impulsif dalam melakukan sesuatu. Karena terbiasa memiliki sifat itu, aku kehilangan banyak hal. Bahkan kadang-kadang, aku membuat suatu masalah yang merugikan diriku sendiri. Saat masa-masa itu, banyak dari orang sekitarku yang secara langsung maupun tidak langsung memberi masukan agar aku bisa lebih bersabar dan tenang. Ternyata benar, menjadi sabar itu nggak ada ruginya. Rasanya, hidup lebih tertata dan jarang ada kekhawatiran. Kita memiliki waktu untuk berpikir lebih matang, kita juga memiliki waktu dan kesempatan untuk belajar memahami orang lain. Banyak orang yang bilang kalau 'sabar itu ada batasnya'. Padahal, bersabar adalah suatu kebaikan, dan.. melakukan kebaikan nggak boleh ada batasnya kan? 

With love, Tara.
April 03, 2021 No komentar

 

Beberapa minggu terakhir aku ngerasa kulit aku kering banget. Selain kering, aku juga ngerasa kulit aku kusam karena sering keluar ke kampus pas di luar lagi terik-teriknya. 

Sempat bingung mau biar bisa mengembalikan keadaan kulit aku dengan membuat cerah dan lembab kembali, karena jujur aku adalah tipe orang yang males buat coba-coba bodycare lain. Padahal bodycare sebelumnya yang aku pakai nggak begitu nge-damage, tapi aku suka mager buat ganti.

Sepulang dari kampus, saat itu aku main ke kos temenku. Waktu itu, aku langsung tertarik dengan body lotion dari Scarlett Whitening di rak skincare-nya. Sebenernya aku udah sering sih denger pembicaraan temen-temen aku tentang produk dari Scarlett, tapi baru aja ke-notice waktu ngelihat dan nyobain produknya langsung waktu di kamar temenku. 

Jujur, kalau bisa muter waktu rasanya pingin nyoba produk Scarlett dari dulu-dulu. Kalau dibandingin dengan body lotion yang aku pakai sebelumnya, Scarlett bener-bener bisa buat senyaman itu karena ketika diaplikasikan ke kulit langsung cepat menyerap gitu😭. Yuk langsung aja buat review-nya.

Kemasan & Packaging
Kebetulan aku mendapat rekomendasi untuk memakai produk bodycare dari Scarlett mulai dari body scrub, shower scrub, dan body lotion-nya. Awalnya aku ingin coba satu produk dulu, tapi aku pikir lagi agar hasilnya lebih maksimal sepertinya bisa dicoba. Setelah menunggu beberapa waktu, aku nggak nyangka rangkaian produk bodycare dari Scarlett datang lebih cepat dari yang aku perkirakan. Ketiga produk tersebut aku terima di dalam satu box lucu yang tentunya reusable ya. Buat kalian yang ingin pesan jangan khawatir dengan ekspedisinya karena produk di dalam kemasan dilapisi dengan bubble wrap. Jadi pastinya aman yaa. 

Kalau untuk kemasannya, rangkaian body care dari Scarlett ini travel-friendly karena mudah dibawa bepergian kemana-mana. Produk body scrub dan shower scrub-nya di desain dengan tutup yang rapat. Begitu juga dengan produk body lotionnya yang safety karena dilengkapi lock-unlock pada tutupnya.

Kandungan
Rangkaian produk bodycare dari Scarlett yang aku pakai (body scrub, shower scrub, dan body lotion) mengandung glutathione dan vitamin E. Seperti yang kita tau, glutathione dan vitamin E dapat mencerahkan, melembabkan, dan menutrisi kulit.

Scarlett Body Scrub Romansa


Tekstur
Produk ini cocok banget digunakan kalau ingin lulur sendiri di rumah. Produk scrub ini memiliki bulir-bulir scrub yang halus buat diaplikasikan ke kulit. Walaupun memiliki bulir-bulir scrub yang halus, produk ini ampuh buat mengurangi kotoran-kotoran di kulit loh! 
Aroma
Sesuai varian yang aku pakai, produk ini memiliki wangi froral yang harum dan segar. Kalau habis pakai produk ini, kamar mandi aku bisa harum gitu karena wanginya yang cukup kuat tapi nggak menyengat. 
Warna
Scarlett Body Scrub varian romansa memiliki warna putih cerah. 

Scarlett Shower Scrub Pomegrante


Tekstur
Aku jatuh cinta banget dengan produk ini. Scarlett Shower Scrub Pomegrante nggak cuma bisa berfungsi sebagai sabun, tapi juga bisa menjadi scrub karena mimiliki bulir-bulir scrub yang lembut pada gell-nya. Yup! produk ini bisa jadi solusi kalau lagi ingin menggunakan sabun dan scrub dalam satu waktu. 
Aroma
Scarlett Shower Scrub varian Pomegrante memiliki aroma seperti wangi buah-buahan yang segar. 
Warna
Diantara rangkaian produk bodycare yang aku pakai, warna produk ini yang paling aku suka karena memiliki warna ungu dengan bulir warna warni didalamnya. 

Scarlett Body Lotion Freshy


Tekstur
Produk ini favorit aku banget buat dipakai sebelum keluar rumah karena selain teksturnya yang lembut, lotion ini cepat meresap setelah diaplikasikan di kulit. Jadi nggak khawatir bakal nggak nyaman sih, apalagi kalau lagi buru buru xixixi. 
Aroma
Berbeda dengan produk Scarlett bodycare lainnya yang sudah aku coba, Scarlett Body Lotion Freshy memiliki wangi yang soft tapi tetap segar. 
Warna
Warna produk ini adalah soft pink. Saat diaplikasikan dikulitku, lotion ini bisa memberi kesan warna pink lembut.

Real Pengunaan Before After


Keterangan
Kiri (sesudah pemakaian)
Kanan (sebelum pemakaian)

Harga
Harga Setiap Produk
Rp 75.000
Harga Paket Hemat (Include 5 items, exculsive box & free gift)
Rp 300.000

How to Order
Kalau mau order bisa via official store shopee Scarlett disini

Oh ya! Produk bodycare dari Scarlett tentunya aman karena sudah terigistrasi dengan nomor BPOM. Selain itu, uji produk ini nggak diapllikasikan ke hewan loh!

Sekian review rangkaian produk Scarlett dari aku dan semoga bermanfaat! Feel free to sharing with me.

With love, Tara.
Maret 29, 2021 No komentar
Kalau jalan-jalan ke Kota Solo rasanya kurang ya tanpa mengunjungi cafe seunik ini, apalagi buat para pecinta kucing. Sampai-sampai kalau sudah disini, rasanya nggak mau pulang karena melihat boneka-boneka lucu lari-lari bahkan kadang bermain mendekati pengunjung.


Paw Paw Cafe adalah salah satu cafe di Kota Surakarta yang memberikan suasana berbeda dari biasanya. Cafe ini memiliki beberapa cukup banyak kucing yang bisa bebas bermain dengan para pengunjung di ruangan cafe tersebut. Sebelum ke cafe ini, awalnya aku mengira kalau ada ruangan khusus untuk bermain bersama kucing. Tapi setelah berkunjung dan tau, rasa-rasanya aku lebih fokus bermain dengan kucing dibandingkan menikmati minuman dan makanan yang aku pesan. 

Sebagai orang yang suka dengan kucing, aku langsung se-excited itu ketika pertama kali masuk. Ada beberapa kucing yang menunggu di belakang pintu dan mendekat ketika aku masuk. Setelah beberapa menit di cafe, aku amati mereka memang terbiasa untuk ramah ke semua pengunjung cafe.


Alamat & jam operasional 

Alamat
Jl. Ronggowarsito No.42, Kp. Baru, Kec. Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57133

Jam Operasional
12.30 - 22.00 WIB

Peraturan
Oh yaa, ada beberapa peraturan yang cukup penting ketika berkunjung di Paw Paw Cafe. Peraturan pertama adalah setiap pengunjung memiliki minimal order makanan atau minuman di Paw Paw Cafe. 

Weekdays    : Rp 25.000/orang
Weekend      : Rp 30.000/orang

Untuk menu makanan dan minumannnya bervariasi dan tentunya enak yaaa. Kalau mau nyemil aja juga jangan khawatir karena ada menu snack loh!

Peraturan kedua, dilarang membawa makanan kucing selain yang disediakan oleh cafe. Paw Paw Cafe menyediakan makanan yang dikemas dalam bentuk cup kecil untuk para pengunjung yang gemas ingin memberi makanan ke kucing. Harga makanan kucingnya Rp 5.000/cup.

Fasilitas
Kalau tadi cerita soal peraturan, kali ini aku mau cerita tentang fasilitas menarik dari Paw Paw Cafe. Nah.. cafe ini menyediakan beberapa bantal duduk untuk setiap meja. Kalau mau sambil ngerjain tugas juga jangan khawatir, karena ada stop contact di dekat setiap meja dan jaringan wifi cafe. Tapi, ada suatu fasilitas yang cukup menarik buatku, yaitu area membaca untuk pecinta buku. Kalau nggak bawa buku dari luar, Paw Paw Cafe menyediakan beberapa buku bacaan di rak buku. Jadi, kebayang kan? membaca buku ditemani banyak kucing yang menggemaskan.


Desain
Karena menjadi tempat hidup kucing, cafe ini di desain seperti rumah kucing sungguhan. Ada banyak tempat pup kucing di beberapa sisi ruangan. Sedangkan di dinding ruangan, ada tangga-tangga kayu sebagai hiasan dan tentunya untuk kucing melompat dan lari-larian. Nggak ada tempat tidur khusus untuk kucing, tapi ada banyak benda yang bisa menjadi tempat nyaman buat mereka untuk tidur seperti ayunan. Saat kesana, beberapa kucing aku lihat tidur di sofa pengunjung.


*Bonus pict - potret kucing kucing paw paw




Gimana, pastinya tertarik kan buat berkunjung ke Paw Paw Cafe buat ketemu mereka? 

With love, Tara.
Februari 21, 2021 2 komentar
Walaupun sudah masuk ke bulan kedua tahun 2021, tetap saja tahun 2020 masih memberikan vibes yang mengesankan hingga saat ini. Tentang kehidupan sehari-hari, perkuliahan, achievement, organisasi, pun tentang friendship.. semuanya mengesankan dan memberikan cerita terbaiknya masing-masing. 


Menemukan rumah ternyaman
Setelah 7 tahun merantau dan jauh dari keluarga, kembali tinggal di rumah selama masa pademi 2020 kemarin memberi kesempatan untukku merasakan lagi nyamannya suasana rumah. Mulai dari bercerita dan curhat di kamar mama setiap hari, mengurus kucing-kucing liar yang kemudian di adopsi menjadi bagian keluarga sendiri, ngobrol dengan ayah tentang segudang pengalaman-pengalamannya, hingga nitip jajan sama adik ketika dia mau keluar rumah. Ah! kalau saja ada pilihan untuk stay di rumah saja tanpa ada kewajiban yang mengharuskan kembali ke daerah kampus, aku memilih untuk tetap di rumah saja bersama mereka. 

Bulan April 2020 lalu, aku berpikir kalau datangnya pandemi Covid-19 mutlak sebagai musibah tanpa ada manfaat yang bisa diambil. Tapi setelah beberapa bulan stay di rumah, aku bahagia dan rasanya nggak pingin merantau ke Jawa lagi. Mungkin saat awal-awal di rumah cukup sulit buatku beradaptasi karena 7 tahun sebelumnya terbiasa tinggal jauh dari keluarga. Tapi setelah sadar.. aku sepakat dengan kata orang-orang kalau keluarga adalah rumah ternyaman untuk ditempati. 

Melihat perubahan yang positif
Waktu jaman sekolah dulu, aku sempat bilang ke sahabat-sahabatku kalau dimanapun kita melanjutkan kuliah nanti, kita tetap harus main bareng. Tapi nyatanya dengan kondisi teman-temanku yang kuliah masih dalam satu kota dan hanya aku sendiri yang kuliah di beda provinsi, aku menjadi yang paling jarang ikut main kalau mereka ada agenda. 

Sebelumnya nggak terbayang kalau akhir 2020 kemarin akan ada kesempatan aku bisa bertemu mereka lagi. Saat ketemu mereka, aku melihat perubahan yang positif dari sahabat-sahabatku. Kalau dulu saat sekolah nggak aktif di organisasi, sekarang jadi sibuk sana sini buat organisasi. Kalau dulu males-malesan buat ngembangin diri, sekarang pada semangat buat ikut kompetisi dan mencari pengalaman sampai luar negeri. Melihat mereka, aku jadi terpacu untuk bisa berkembang juga seperti mereka dengan caraku. 

Terlepas dari perubahan menjadi lebih baik, mereka masih tetap hangat seperti dulu. Mulai dari bercanda, curhat, gosip, merencanakan kegiatan-kegiatan seru kedepannya.. nggak ada yang berubah. Kalau ditanya apa cerita terbaik buatku selama 6 tahun merantau di Malang, aku akan menceritakan masa-masa SMA-ku bersama mereka. Semoga kalian selalu sehat dan semangat ya!


Belajar leadership dan bekerja dalam tim
Untuk pertama kalinya mendapat kesempatan menjadi koordinator dalam organisasi di tahun 2020. Awalnya cukup sulit beradaptasi karena minimnya pengalaman untuk memimpin dan bekerja sama. Tapi lambat laun mulai paham dan menemukan cara ternyaman untuk memimpin dan bekerja dalam tim. Kalau sebelumnya masih suka membawa mood ketika berogranisasi, sekarang sudah belajar menyesuaikan diri untuk profesional dan nggak bawa-bawa perasaan. Kalau dulu masih sering membawa ego pribadi, sekarang jadi belajar buat mendengarkan dan menerima masukan orang lain. Bentuk pelaksanaan organisasi secara daring sudah pasti berbeda dengan saat luring. Tapi semoga akan ada kesempatan lagi untuk belajar menyesuaikan kondisi di antara keduanya.

Tentang ikhlas dan pencapaian
Aku ingin putar balik di tahun 2019. Saat itu ada suatu kondisi yang menyebabkan aku harus membayar sejumlah materi atas dasar menunaikan kewajiban untuk memenuhi tanggung jawab. Dulu aku berpikir kalau apa yang aku terima nggak pernah adil dan selalu menggangguku. Rasa-rasanya, saat di penghujung tahun 2019, aku nggak kuat lagi berjuang untuk tahun-tahun selanjutnya karena berbagai macam tekanan.

Tapi aku sadar kalau Allah selalu memberikan skenario terbaik untuk seluruh hamba-Nya. Apa yang kurasa nggak adil sebelumnya nggak ada apa-apanya dengan seluruh kebaikan-kebaikan yang Allah berikan di tahun selanjutnya. Aku berniat awalnya ingin mengumpulkan materi dengan berambisi mendapat hadiah dari ikut serta dalam kompetisi-kompetisi. Tapi dibalik itu, aku belajar banyak hal ketika terjun dalam ambisi-ambisiku. Ilmu yang aku dapatkan ketika mengikuti perlombaan jauh lebih-lebih bernilai dari ketidakpercayaanku mengatasi masalah-masalah sebelumnya. Mungkin melalui jalan ini, aku diberi pentunjuk untuk dapat menyelesaikan tanggung jawabku serta memperoleh manfaat dari apa yang aku usahakan. Dibalik itu, hal yang akan selalu kuingat adalah perjuangan teman-teman kuliahku yang sudah menguatkan dan sangat banyak membantu menyelesaikan permasalahanku. Mereka adalah yang terbaik dari cerita-cerita terbaik lainnya. 

Setiap orang pasti memiliki kebahagiaan dengan ceritanya masing-masing di 2020. Tapi kalau aku, aku bahagia bisa menemukan titik ternyaman dan arti tanggung jawab. 

With love, Tara.
Februari 12, 2021 No komentar

Tak jua berkutik, senyap dalam masa-masa pelik
Mendengar saluang1 mengalun musik—hingga bungkam sebab terpukau, walau alih-alih jadi berisik.
 
Setahun lalu
Sejak dongeng peri kecil tak lagi menggebu
Dunia beralih gesit bak akar bakau yang saling memeluk
Merakit sebuah jaring-jaring tanpa pola bersatu, menyentuh angan-angan
Juga—sehektar ilalang tak lagi menghijau, sedang ladang kian kecil menggulung lucu. Apakah salah bila hari-hari terasa palsu?
 
Kemarin
Orang-orang kota sibuk memantau arloji—berbalur jubah kaku penuh arti, menunggu hujan sembari meneguk secangkir wedang2. Sesekali melukis sketsa jiwa yang didamba.
Atau, merangkai harmoni dalam sebuah alkisah baru.
Apakah salah bila jemari tak henti melagu?
 
Malam ini,
Kala sepotong sajak terdengar merdu di hati—mengiang lembut walau pandai menjelma bagai duri yang menusuk
Hingga talamus3 memancar setiap jerit kata yang tak terdengar bagimu
Berhimpun mengusik sepi, berbondong mengganggu waktu sendiri. Duhai kamu, apakah salah bila detik-detikku terasa halu?

1Alat musik dari Sumatra Barat
2Minuman tradisional
3Organ manusia yang memancarkan sinyal sensorik dan motorik

With love, Tara.
Februari 03, 2021 No komentar
Lima hari yang lalu aku menggunakan jasa Kereta Api Indonesia untuk berpergian dari Malang menuju Kota Surakarta. Sebelumnya sudah beberapa kali berpergian menggunakan KAI, namun cukup bisa dihitung jari. Nah pada perjalanan ini aku tertarik menggunakan layanan KAI kembali untuk kelas eksekutif. 


Cara memesan tiket melalui aplikasi KAI Access
1. Pada halaman awal aplikasi dapat segera menulis stasiun kota asal dan stasiun tujuan, kemudian mengisi tanggal keberangkatan dan tanggal pulang (untuk pemesanan tiket pulang-pergi). Setelah itu, pilih kategori kelas kereta untuk memudahkan pencarian tiket, kemudian isi jumlah dan kategori penumpang. 
2. Setelah klik cari, pilih tiket yang sesuai. 
3. Isi data penumpang.
4. Pilih kursi yang sesuai. 
5. Proses pembayaran. 
6. Setelah proses pembayaran selesai, tiket yang sudah dibeli bisa di akses di menu tiket.
7. Unduh e-ticket pada 2 jam sebelum jadwal keberangkatan. 

Syarat-syarat melakukan perjalanan menggunakan KAI 2021
1. KTP
2. Tiket (boleh berupa e-ticket)
3. Surat Rapid Test Antigen (untuk area Pulau Jawa)
4. Masker

Sebenarnya selain membawa 4 persyaratan itu, aku juga membawa face shield. Tapi ternyata, aku mendapat face shield gratis yang disediakan oleh KAI.

Setelah melakukan pembelian tiket dan mempersiapkan persyaratan-persyaratannya, saat check-in tiket di Stasiun Kepanjen Malang aku diminta untuk menunjukkan dokumen-dokumen persyaratan dan terdapat pemeriksaan suhu tubuhku. Kemudian, aku menunggu kereta datang di waiting room sekitar 10 menit hingga KAI Malabar datang. Bagi pengguna yang jarang perjalanan menggunakan kereta api, aku masih belum begitu hafal letak gerbong-gerbongnya. Tapi nggak jadi masalah sih karena setelah check-in saya diarahkan oleh petugas menuju gerbong eksekutif. 

Setelah menemukan seat, aku berniat meletakkan barang bawaan di bagasi atas. Tapi karena sangat berat, barang-barangnya aku taruh di kursi samping karena kebetulan setelah bertanya pada pramugara kereta aku diinformasikan kalau tidak ada penumpang di kursi sebelah hingga Stasiun Solo Balapan.  Oh yaaa, ini kaadaan di gerbong eksekutif.



Kursinya nyaman dan ada tempat untuk pijakan kaki. Selain itu jarak antara kursi dengan kursi depannya agak jauh dan nggak hadap-hadapan seperti di kelas ekonomi. Menurutku kalau untuk perjalanan jauh lebih baik menggunakan layanan eksekutif karena selain nyaman, ingin melakukan apapun jadi nggak sungkan ke penumpang lain seperti penumpang yang berhadapan dengan kita di kelas ekonomi. Kadang kalau perjalanan jauh apalagi sampai lebih dari 5 jam suka pingin ngelakuin hal lain selain duduk seperti makan, tidur, lihat film di laptop, streaming YouTube dan hal lainnya dan bakal sungkan atau gak nyaman kalau penumpang dihadapan kita ngeliatin gerak gerik kita. Selain itu, kadang bisa ngga nyaman di kelas ekonomi juga kalau perjalanan jauh karena satu seat bisa muat 3 orang dan nggak ada pembatasnya, jadi nggak bisa bebas kalau mau gerak. 

By the way, setelah dua jam perjalanan lumayan haus juga, terlebih lupa nggak bawa minuman dari rumah. Kalau diingat-ingat dari perjalanan sebelumnya yang menggunakan KAI, beberapa kali ada petugas yang keliling menjual konsumsi. Karena saat itu nggak ada petugas yang lewat dan saya males gerak untuk mencari food centre-nya, aku memilih untuk memesan minuman melalui WhatsApp. Nah ternyata, penyediaan dan pelayanan konsumsi di KAI diwadahi oleh PT Reska Multi Usaha (PT. RMU).

Cara memesan makanan di kereta api melalui layanan pesan WhatsApp
1. Hubungi nomor 08111755121 sebagai nomor pusat pemesanan makanan dengan format Kode Booking Tiket KA/Menu/Jumlah. Contoh: LVI4TOQ/Chappuccino/1.
2. Setelah mendapat balasan dan pemesan sudah konfirmasi pemesanan yang sesuai, petugas KAI akan datang membawa pesanan ke tempat kita.


Menurutku service memesan makanan seperti ini lebih fleksibel dan mudah, apalagi di masa pandemi seperti ini yang mana harus membatasi kontak dengan orang lain. Selain itu, nggak perlu nunggu lama menunggu pesananannya datang. Saat itu, setelah konfirmasi pesanan dan menunggu sekitar 20 menit, crew datang dan membawa pesananku dengan ramah. Oh yaaa kebetulan kemarin aku sempat mengabadikan kontak PT. RMU di berbagai platform yang tertera di kemasan chappuccino.


Buat temen-temen yang ingin berpergian jauh menggunakan jasa KAI, tetap mematuhi protokol kesehatan yaaa dan jangan lupa bawa persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan!

With Love, Tara.
Januari 15, 2021 No komentar

Akhir-akhir ini pembicaraan soal budaya patriarki cukup menarik dan sering muncul di media sosial. Awalnya nggak ngerasa begitu terkena oleh dampaknya,  tapi kalau dipikir-pikir ternyata selama ini cukup terdampak. Mungkin karena hal tersebut sudah menjadi sesuatu yang seolah-olah normal di lingkunganku dan kebetulan belum ada yang pernah speak-up, jadi aku kurang menyadarinya. 

Banyaknya gerakan feminisme membuatku sadar, kalau banyak perempuan-perempuan diluar sana yang ingin memperjuangkan hak mereka untuk memiliki kesetaraan dengan laki-laki. Aku rasa gerakan berbau feminisme itu nggak ada tanpa penyebab. Tapi setelah aku cari dan mendengarkan suara-suara perempuan dari berbagai platform seperti maraknya kekerasan, kesenjangan kedudukan dalam dunia kerja, intimidasi terhadap perempuan—aku setuju dengan kesetaraan gender yang seharusnya diperjuangkan. 

Tentang perbedaan gender
Bukan sesuatu yang asing terdengar kalau di lingkungan kita perempuan seolah-olah memiliki kedudukan di bawah laki-laki. Nggak tau pasti penyebabnya apa, tapi aku sering dengar kalau perempuan adalah kaum yang lebih lemah dari laki-laki. Kalau yang aku tangkap, lemah dalam artian ini adalah lemah secara fisik dan lemah secara mental. Padahal, belum tentu begitu benarnya. Stigma-stigma itu muncul karena sudah terlalu melekat di pikiran masyarakat.

Aku masih ingat kalau setahun lalu saat pemilihan ketua di suatu komunitas, orang-orang terdekatku bilang kalau calon-calonnya hanya bisa diperankan oleh anggota laki-laki saja. Saat aku tanya penyebabnya, beberapa dari mereka mengatakan kalau perempuan terlalu memakai perasaan dalam hal apapun, sehingga dikhawatirkan tidak cukup kuat memimpin suatu program kerja yang dirasa cukup berat dan menantang. Pikiran-pikiran yang belum tentu mutlak benar tersebut bisa berpengaruh besar terhadap suatu hal seperti dalam memilih pemimpin. Padahal dalam dunia profesional, baik perempuan atau laki-laki seharusnya memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi leader. Kemampuan memimpin seharusnya dipertimbangkan dari kapabilitas seseorang, namun mengapa masih sering dikaitkan dengan perbedaan gender?

Hal yang cukup mengganggu lainnya ketika masyarakat secara tidak langsung membatasi perempuan untuk mengenyam pendidikan tinggi dengan alasan takut tidak 'laku' atau tidak ada yang ingin menikahi. Pun juga sering menjadi bahasan diskusi tentang bagaimana perempuan mengambil peran ketika sudah menikah atau berkeluarga. Laki-laki sebagai kepala keluarga berhak melakukan apapun yang diinginkan, sedangkan perempuan memiliki batasan-batasan untuk menjalani hidupnya. Namun buruknya, budaya itu bisa membuat laki-laki menjadi seenaknya mengatur-ngatur istrinya tanpa memenuhi hak-haknya, atau bahkan bisa jadi menyakiti istrinya karena merasa diri sendiri paling berkuasa. Dalam kehidupan masyarakat, perempuan yang seolah-olah ditakdirkan memiliki banyak batasan serta laki-laki yang ditakdirkan memiliki kebebasan itu real & masih eksis hingga saat ini. 

Mungkin sering terdengar juga kalau perempuan hidup untuk menikah dengan laki-laki. Seolah-olah, tujuan hidup perempuan adalah untuk menikah dan menjadi istri. Padahal, tujuan setiap orang hidup di dunia ini adalah untuk menjadi bermanfaat. Pun ketika perempuan memutuskan untuk menikah dan berkeluarga, tujuan hidupnya adalah tetap untuk menjadi bermanfaat. Baik bermanfaat untuk keluarganya, untuk lingkungannya, atau untuk dirinya sendiri. Nggak seharusnya mengutamakan pernikahan sebagai tujuan hidup perempuan. Kalau orang-orang sekitar banyak yang bilang perempuan harus segera menikah sebelum umur sekian sesuai standart masyarakat, aku kira itu salah dan nggak seharusnya seseorang mengatur pilihan hidup orang lain untuk bagaimana dan menjadi apa. Sebab, selama pilihan hidup seseorang tidak merugikan orang lain, apa yang perlu dipermasalahkan?

Keep being positive!

With Love, Tara.

Desember 12, 2020 No komentar
Beberapa hari terakhir cukup sibuk dengan kegiatan kampus dan kegiatan lain, sampai-sampai ingin banget keluar walau cuma sekedar ke pantai dekat rumah. Senin lalu setelah kelas aku langsung ke pantai, padahal terik lagi kuat-kuatnya karena masih jam 2 siang. 

Awalnya cuma ingin menikmati es kelapa muda aja sambil duduk-duduk santai. Tapi nggak tau kenapa kemarin pingin ngelilingin pantai sambil dikit-dikit hunting foto. Setelah rasanya udah lama banget folder kamera di handphone nggak keisi karena cuma dirumah aja, dalam sehari bisa langsung nambah puluhan foto waktu di pantai. Mulai dari foto selfie, foto ombak, foto deretan sampan yang lagi nggek berlayar dan foto-foto random lain yang membawaku sampai penasaran dengan area deretan rumput laut.


Nggak langsung ketemu sama area ini, karena awalnya aku bertemu dengan anak perempuan kecil yang lagi ngambil sesuatu di muara ombak. Aku mengira kalau dia lagi ngumpulin kerang, tapi setelah aku deketin ternyata itu rumput laut. Semakin aku deketin semakin banyak banyak rumput laut, bahkan hampir semua area itu ketutup sama rumput laut. Sebelumya aku sudah ke Pantai Labuhan Haji beberapa kali, tapi baru pertama kali notice tentang area rumput laut. Dan.. di Malang ataupun di Yogyakarta aku belum pernah nemu pantai yang dipenuhi rumput laut seperti ini. 


Kalau aku amati kemarin, di area rumput laut ini nggak seluruhnya bersih karena ada satu dua sampah yang nyangkut. Memang, di beberapa wilayah Pantai Labuhan Haji masih ada banyak sampah dari pengunjung yang nggak bertanggung jawab. Sudah bertahun-tahun yang lalu sejak aku SD hingga sekarang masih seperti itu, tapi bersyukur juga sih karena sebaran sampah semakin berkurang setiap tahunnya. 

Sempat lama mengamati rumput laut, uniknya mereka warna warni ya. Hijau tua, hijau muda, kuning. cokelat dan merah muda juga ada. Aku jadi ingat kalau suka beli dodol rumput laut buat oleh-oleh dari Mataram. Variasi warnanya persis dengan rumput laut asli disini. Bahkan, aku sempat berpikir kalau ingin mengambil seluruh rumput laut disini untukku olah menjadi sesuatu. 

By the way setelah cukup lama mengamati dan hari semakin sore, aku bertemu dengan dua orang ibu-ibu yang membawa kantong plastik. Berbeda dengan anak perempuan kecil tadi yang kayaknya cuma iseng-iseng ngambil rumput laut, kali ini dua orang ibu-ibu terlihat akan membawa rumput laut itu pulang ke rumah. Berhubungan dengan pikiranku sebelumnya tentang olahan rumput laut dan melihat dua orang ibu-ibu itu, aku semakin penasaran dan mendekati mereka. 

Mereka nggak sembarang ambil rumput laut, jadi memang sengaja dipilih. Kata salah satu ibu-ibu yang aku tanya, mereka mengambil rumput laut bukan untuk dijual, tapi untuk di olah menjadi beberuk. Fyi, beberuk adalah salah satu masakan khas Lombok yang terbuat dari lalapan kangkung, kacang panjang dan sambal tomat yang pedas. Tapi nggak selalu lalapan kangkung, bisa juga beberuk terbuat dari lalapan terong atau rumput laut seperti yang akan dimasak oleh ibu-ibu yang kutemui. Sayangnya, sebelum ini aku cuma pernah ketemu dengan beberuk kangkung aja. Next time kayanya aku tertarik buat nyoba beberuk rumput laut.

Finally, aku cuma mau bilang kalau kita harus tetap bertahan untuk nggak bosan karena pandemi ini. Sesekali mungkin perlu untuk keluar rumah biar nggak jenuh, asalkan nggak ke tempat keramaian yaaa. Stay safe everyone!

With Love, Tara.
November 23, 2020 No komentar

Aku yakin kalau setiap orang memiliki sesuatu yang pernah disesalkan, ntah karena kesalahan yang telah dilakukan dengan sengaja, atau.. karena kesalahan yang disebabkan ketidaksengajaan. Padahal, segala hal buruk yang pernah terjadi di masa lalu adalah bagian dari cara Allah untuk memberikan pesan-pesan kehidupan pada setiap manusia. 

Belajar dan berproses
Pernah berada dalam posisi terburuk dalam hidup karena telah melakukan kesalahan yang dirasa nggak normal jika dilakukan orang lain pada posisi yang sama. Bukan, bukan karena diri benar-benar jatuh. Tapi karena awalnya ngerasa semua adalah bagian dari kecerobohan, tapi semakin rumit dipikiran, semakin muncul hal-hal lain yang membuat otak melebih-lebihkan. And.. the only one it's about 'people minds'. Aku pernah mendengar kata-kata seorang teman kuliahku yang hingga sekarang masih ku ingat, 'Jangan mudah menghakimi orang lain, belum tentu jika kita berada di posisi-nya, kita bisa menghadapi kejadian itu lebih baik dari cara-nya'. I'm totally agree with that statement. Sekali lagi, belum tentu orang-orang yang pernah menghakimi kita bisa lebih survive dari kita ketika ia berada di posisi yang sama dan mengalami kejadian sama. Tapi, sejauh ini kalimat itu lebih cocok menjadi penenang diri ketika memikirkan hal yang nggak-nggak dari omongan dan pikiran orang lain. 

Well, ketika dulu saat belum paham, aku pernah menghakimi orang lain walau dengan cara yang tidak langsung. Aku merasa dia salah menurut pendapat pribadiku, dan itu yang membuatku menyalahkan dia. Dan, aku nggak kebayang kalau dia bakal se-kecewa itu. Mungkin itu salah satu penyebab pertemananku dan dia renggang hingga saat ini, walau saat itu sudah diselesaikan baik-baik.  Sebenarnya niatnya baik, tapi cara penyampain dariku yang salah. Aku menyesal atas kejadian itu, seharusnya aku bisa paham perihal ini lebih cepat. Tapi sejak saat itu juga, aku berusaha untuk belajar menyampaikan pesan dengan cara yang baik kepada orang-orang sekitar. Lagi-lagi, semuanya adalah soal belajar.

Sebenarnya, kejadian buruk hanya berkutat dengan kata 'proses' dan 'perbedaan'. Setiap orang memiliki jalan yang berbeda untuk berproses dalam hidupnya. Itulah kenapa kita nggak bisa menjustifikasi seseorang bahwa ia salah menurut versi kita. Kalau dia bukan orang dekat, kita nggak tau batas kemampuannya seperti apa, fokus kehidupannya adalah tentang apa dan kondisinya bagaimana ketika sedang melakukan suatu kesalahan. Setiap orang memang bebas berpendapat. Tapi, akan lebih baik kalau pendapat tentang apapun itu dilontarkan setelah ia paham betul tentang kondisi dan penyebab dari seseorang yang akan dihakimi. 

Tentang memaafkan
Suatu hal yang disesalkan di masa lalu bisa saja timbul karena kesalahan diri sendiri atau disebabkan karena orang lain. Satu hal yang masih menjadi keresahan hingga sekarang adalah mengapa begitu sulit memaafkan orang yang sudah membuat kenangan buruk dalam memori. Aku sendiri belum tau jawabannya. Bahkan, kadang sempat berpikir kalau manusia hanya butuh orang lain untuk dibenci karena kita butuh pembelaan kalau kita benar, menurut versi kita sendiri. Padahal itu salah, sebab otak tau tentang 'kebenaran' siapa yang salah dan siapa yang sedang disalahkan—hanya karena diri sendiri butuh pembelaan. Dalam pengalamanku yang pernah melakukan kesalahan tapi malu karena sempat dihakimi orang lain dengan cara yang tidak sesuai dengan keinginanku, pada keberjalanannya dalam hati aku malah sempat menyalahkan orang lain itu. Mungkin dalam hal ini, seharusnya aku memaafkan seseorang karena kesalahan yang sebenarnya, yaitu menyampaikan kritik dengan cara yang salah. Bukan karena kesalahan seseorang karena pandangan yang dibuat-buat sendiri. 

Seharusnya, ada baiknya kalau kita menghadapi kesalahan di masa lalu hanya melihat sisa baiknya saja agar tidak belarut-larut terlalu lama. Setelah berhasil mengambil sisi baiknya, kita perlu 'beraksi' untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya. Entah pada akhirnya akan berhasil diperbaiki atau tidak, yang penting sudah berusaha sepenuhnya. Mungkin Allah ngin melihat manusia berjuang dengan cara demikian. Semestinya, sesederhana itu yang muncul dipikiran manusia. Sehingga, nggak ada orang lain yang disalahkan dan dibenci, nggak ada pikiran yang dilebih-lebihkan dan menjadi toxic di pikiran sendiri. 

Kalau sudah berhasil memaafkan orang lain yang telah menjadi bagian dari memori buruk kita, selanjutnya adalah berdamai dengan memaafkan diri sendiri. Memang, butuh usaha dan waktu yang lama. Tapi harus terus diusahakan, harus terus dicoba perlahan. Kalau belum bisa berdamai dengan diri sendiri, bagaimana cara kita melihat sisi positif yang lain dari diri kita? Setiap orang bisa saja membuat kesalahan, setiap orang bisa saja gagal, tapi setiap orang juga pasti punya hal positif lain yang perlu disyukuri kan? Dan.. orang terdekat yang bisa menghargai dan mengapresiasi hal positif pada diri kita adalah diri kita sendiri. Kalau orang lain melihat diri kita lebih unggul atas kesalahan dan kelemahan, maka kita nggak boleh melihat hal yang sama seperti padangan orang lain. That's the importans of make peace with our self. 

Masa lalu adalah milik kita, baik atau buruk sudah semestinya disyukuri. Masa depan adalah milik kita, akan menjadi baik atau buruk sudah seharusnya diperjuangkan. Nggak ada yang perlu disesalkan dari masa lalu dan nggak ada yang perlu dikhawatirkan tentang masa depan kalau kita janji akan selalu berusaha menjadi lebih baik. Keep spread love to our self and others!

With Love, Tara.
November 11, 2020 No komentar
Older Posts

About

Hi, welcome to my diary :)

Label

  • Academic
  • Personal
  • Puisi
  • Random
  • Review
  • Travelling

Popular Post

  • HOW I HIT MY PUBERTY? (MY PUBERTY STORY/TIPS MENCERAHKAN WAJAH)
  • HOW TO BE PRODUCTIVE DURING PANDEMIC? (CERITA #DIRUMAHAJA)
  • MENGHARAPKAN BALASAN TERIMA KASIH
  • PUISI: UNTUK YANG TERSAYANG
  • KENAPA MENULIS PUISI?
  • TENTANG AMBISI DAN MIMPI
  • IKUT ORGANISASI DI PERKULIAHAN, PENTING KAH? (MY ORGANIZATION JOURNEY)
  • KETIKA MENGINJAK USIA 20 TAHUN
  • PUISI APRESIASI
  • PERNAH NGGAK SIH BERPIKIR?

Archive

  • ▼  2021 (6)
    • ▼  April (1)
      • TENTANG MEMAHAMI ORANG LAIN & BERSABAR
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (30)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (10)
    • ►  Juli (3)

Contact Me

Nama

Email *

Pesan *

Follow Us

Community



FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates