gmail Linkedin twitter instagram
  • Home
  • About
  • Contact

nabilatara

a little piece of my lovely journey♡

Beberapa hari terakhir cukup sibuk dengan kegiatan kampus dan kegiatan lain, sampai-sampai ingin banget keluar walau cuma sekedar ke pantai dekat rumah. Senin lalu setelah kelas aku langsung ke pantai, padahal terik lagi kuat-kuatnya karena masih jam 2 siang. 

Awalnya cuma ingin menikmati es kelapa muda aja sambil duduk-duduk santai. Tapi nggak tau kenapa kemarin pingin ngelilingin pantai sambil dikit-dikit hunting foto. Setelah rasanya udah lama banget folder kamera di handphone nggak keisi karena cuma dirumah aja, dalam sehari bisa langsung nambah puluhan foto waktu di pantai. Mulai dari foto selfie, foto ombak, foto deretan sampan yang lagi nggek berlayar dan foto-foto random lain yang membawaku sampai penasaran dengan area deretan rumput laut.


Nggak langsung ketemu sama area ini, karena awalnya aku bertemu dengan anak perempuan kecil yang lagi ngambil sesuatu di muara ombak. Aku mengira kalau dia lagi ngumpulin kerang, tapi setelah aku deketin ternyata itu rumput laut. Semakin aku deketin semakin banyak banyak rumput laut, bahkan hampir semua area itu ketutup sama rumput laut. Sebelumya aku sudah ke Pantai Labuhan Haji beberapa kali, tapi baru pertama kali notice tentang area rumput laut. Dan.. di Malang ataupun di Yogyakarta aku belum pernah nemu pantai yang dipenuhi rumput laut seperti ini. 


Kalau aku amati kemarin, di area rumput laut ini nggak seluruhnya bersih karena ada satu dua sampah yang nyangkut. Memang, di beberapa wilayah Pantai Labuhan Haji masih ada banyak sampah dari pengunjung yang nggak bertanggung jawab. Sudah bertahun-tahun yang lalu sejak aku SD hingga sekarang masih seperti itu, tapi bersyukur juga sih karena sebaran sampah semakin berkurang setiap tahunnya. 

Sempat lama mengamati rumput laut, uniknya mereka warna warni ya. Hijau tua, hijau muda, kuning. cokelat dan merah muda juga ada. Aku jadi ingat kalau suka beli dodol rumput laut buat oleh-oleh dari Mataram. Variasi warnanya persis dengan rumput laut asli disini. Bahkan, aku sempat berpikir kalau ingin mengambil seluruh rumput laut disini untukku olah menjadi sesuatu. 

By the way setelah cukup lama mengamati dan hari semakin sore, aku bertemu dengan dua orang ibu-ibu yang membawa kantong plastik. Berbeda dengan anak perempuan kecil tadi yang kayaknya cuma iseng-iseng ngambil rumput laut, kali ini dua orang ibu-ibu terlihat akan membawa rumput laut itu pulang ke rumah. Berhubungan dengan pikiranku sebelumnya tentang olahan rumput laut dan melihat dua orang ibu-ibu itu, aku semakin penasaran dan mendekati mereka. 

Mereka nggak sembarang ambil rumput laut, jadi memang sengaja dipilih. Kata salah satu ibu-ibu yang aku tanya, mereka mengambil rumput laut bukan untuk dijual, tapi untuk di olah menjadi beberuk. Fyi, beberuk adalah salah satu masakan khas Lombok yang terbuat dari lalapan kangkung, kacang panjang dan sambal tomat yang pedas. Tapi nggak selalu lalapan kangkung, bisa juga beberuk terbuat dari lalapan terong atau rumput laut seperti yang akan dimasak oleh ibu-ibu yang kutemui. Sayangnya, sebelum ini aku cuma pernah ketemu dengan beberuk kangkung aja. Next time kayanya aku tertarik buat nyoba beberuk rumput laut.

Finally, aku cuma mau bilang kalau kita harus tetap bertahan untuk nggak bosan karena pandemi ini. Sesekali mungkin perlu untuk keluar rumah biar nggak jenuh, asalkan nggak ke tempat keramaian yaaa. Stay safe everyone!

With Love, Tara.
November 23, 2020 No komentar

Aku yakin kalau setiap orang memiliki sesuatu yang pernah disesalkan, ntah karena kesalahan yang telah dilakukan dengan sengaja, atau.. karena kesalahan yang disebabkan ketidaksengajaan. Padahal, segala hal buruk yang pernah terjadi di masa lalu adalah bagian dari cara Allah untuk memberikan pesan-pesan kehidupan pada setiap manusia. 

Belajar dan berproses
Pernah berada dalam posisi terburuk dalam hidup karena telah melakukan kesalahan yang dirasa nggak normal jika dilakukan orang lain pada posisi yang sama. Bukan, bukan karena diri benar-benar jatuh. Tapi karena awalnya ngerasa semua adalah bagian dari kecerobohan, tapi semakin rumit dipikiran, semakin muncul hal-hal lain yang membuat otak melebih-lebihkan. And.. the only one it's about 'people minds'. Aku pernah mendengar kata-kata seorang teman kuliahku yang hingga sekarang masih ku ingat, 'Jangan mudah menghakimi orang lain, belum tentu jika kita berada di posisi-nya, kita bisa menghadapi kejadian itu lebih baik dari cara-nya'. I'm totally agree with that statement. Sekali lagi, belum tentu orang-orang yang pernah menghakimi kita bisa lebih survive dari kita ketika ia berada di posisi yang sama dan mengalami kejadian sama. Tapi, sejauh ini kalimat itu lebih cocok menjadi penenang diri ketika memikirkan hal yang nggak-nggak dari omongan dan pikiran orang lain. 

Well, ketika dulu saat belum paham, aku pernah menghakimi orang lain walau dengan cara yang tidak langsung. Aku merasa dia salah menurut pendapat pribadiku, dan itu yang membuatku menyalahkan dia. Dan, aku nggak kebayang kalau dia bakal se-kecewa itu. Mungkin itu salah satu penyebab pertemananku dan dia renggang hingga saat ini, walau saat itu sudah diselesaikan baik-baik.  Sebenarnya niatnya baik, tapi cara penyampain dariku yang salah. Aku menyesal atas kejadian itu, seharusnya aku bisa paham perihal ini lebih cepat. Tapi sejak saat itu juga, aku berusaha untuk belajar menyampaikan pesan dengan cara yang baik kepada orang-orang sekitar. Lagi-lagi, semuanya adalah soal belajar.

Sebenarnya, kejadian buruk hanya berkutat dengan kata 'proses' dan 'perbedaan'. Setiap orang memiliki jalan yang berbeda untuk berproses dalam hidupnya. Itulah kenapa kita nggak bisa menjustifikasi seseorang bahwa ia salah menurut versi kita. Kalau dia bukan orang dekat, kita nggak tau batas kemampuannya seperti apa, fokus kehidupannya adalah tentang apa dan kondisinya bagaimana ketika sedang melakukan suatu kesalahan. Setiap orang memang bebas berpendapat. Tapi, akan lebih baik kalau pendapat tentang apapun itu dilontarkan setelah ia paham betul tentang kondisi dan penyebab dari seseorang yang akan dihakimi. 

Tentang memaafkan
Suatu hal yang disesalkan di masa lalu bisa saja timbul karena kesalahan diri sendiri atau disebabkan karena orang lain. Satu hal yang masih menjadi keresahan hingga sekarang adalah mengapa begitu sulit memaafkan orang yang sudah membuat kenangan buruk dalam memori. Aku sendiri belum tau jawabannya. Bahkan, kadang sempat berpikir kalau manusia hanya butuh orang lain untuk dibenci karena kita butuh pembelaan kalau kita benar, menurut versi kita sendiri. Padahal itu salah, sebab otak tau tentang 'kebenaran' siapa yang salah dan siapa yang sedang disalahkan—hanya karena diri sendiri butuh pembelaan. Dalam pengalamanku yang pernah melakukan kesalahan tapi malu karena sempat dihakimi orang lain dengan cara yang tidak sesuai dengan keinginanku, pada keberjalanannya dalam hati aku malah sempat menyalahkan orang lain itu. Mungkin dalam hal ini, seharusnya aku memaafkan seseorang karena kesalahan yang sebenarnya, yaitu menyampaikan kritik dengan cara yang salah. Bukan karena kesalahan seseorang karena pandangan yang dibuat-buat sendiri. 

Seharusnya, ada baiknya kalau kita menghadapi kesalahan di masa lalu hanya melihat sisa baiknya saja agar tidak belarut-larut terlalu lama. Setelah berhasil mengambil sisi baiknya, kita perlu 'beraksi' untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya. Entah pada akhirnya akan berhasil diperbaiki atau tidak, yang penting sudah berusaha sepenuhnya. Mungkin Allah ngin melihat manusia berjuang dengan cara demikian. Semestinya, sesederhana itu yang muncul dipikiran manusia. Sehingga, nggak ada orang lain yang disalahkan dan dibenci, nggak ada pikiran yang dilebih-lebihkan dan menjadi toxic di pikiran sendiri. 

Kalau sudah berhasil memaafkan orang lain yang telah menjadi bagian dari memori buruk kita, selanjutnya adalah berdamai dengan memaafkan diri sendiri. Memang, butuh usaha dan waktu yang lama. Tapi harus terus diusahakan, harus terus dicoba perlahan. Kalau belum bisa berdamai dengan diri sendiri, bagaimana cara kita melihat sisi positif yang lain dari diri kita? Setiap orang bisa saja membuat kesalahan, setiap orang bisa saja gagal, tapi setiap orang juga pasti punya hal positif lain yang perlu disyukuri kan? Dan.. orang terdekat yang bisa menghargai dan mengapresiasi hal positif pada diri kita adalah diri kita sendiri. Kalau orang lain melihat diri kita lebih unggul atas kesalahan dan kelemahan, maka kita nggak boleh melihat hal yang sama seperti padangan orang lain. That's the importans of make peace with our self. 

Masa lalu adalah milik kita, baik atau buruk sudah semestinya disyukuri. Masa depan adalah milik kita, akan menjadi baik atau buruk sudah seharusnya diperjuangkan. Nggak ada yang perlu disesalkan dari masa lalu dan nggak ada yang perlu dikhawatirkan tentang masa depan kalau kita janji akan selalu berusaha menjadi lebih baik. Keep spread love to our self and others!

With Love, Tara.
November 11, 2020 No komentar

Pernah nggak sih berpikir, kalau dunia itu bisa berputar 180 derajat secara tiba-tiba, bahkan 360 derajat tanpa diduga. Sampai-sampai, ada suatu masa ketika tersenyum adalah kebiasaan, tiba-tiba berubah menjadi langka, tiba-tiba tergantikan oleh muram. 

Ada masanya, ketika mata selalu berbinar, tiba-tiba berubah menjadi nanar. 

Ada masanya, ketika hidup adalah menjadi sesuatu yang disyukuri, tiba-tiba berubah menjadi termaki-maki. 

Ada masanya, ketika hidup berubah langsung seketika hanya karena setitik nila—yang tak jelas jatuhnya dari mana, jatuhnya karena apa?

Ada masanya, ketika setiap pertanyaan memiliki jawaban yang datang dengan sendirinya, tiba-tiba berubah menjadi pertanyaan yang harus di cari sendiri jawabannya hingga berbulan-bulan lamanya.

dan ada masanya, ketika semua bisa dengan mudah didapatkan, tiba-tiba berubah menjadi mudah kehilangan.

Pernah nggak sih berpikir, kalau grafik yang awalnya selalu statis, tiba-tiba menjadi naik, atau bisa jadi turun drastis.

Tapi pernah nggak sih berpikir, kalau semuanya hanya sementara dan bisa kembali seperti keadaan awalnya, atau bahkan menjadi lebih baik dari sebelum-sebelumnya?

With Love, Tara.
November 05, 2020 No komentar
Newer Posts
Older Posts

About

Hi, welcome to my diary :)

Label

  • Academic
  • Personal
  • Puisi
  • Random
  • Review
  • Travelling

Popular Post

  • WHAT'S IN MY CAMPUS BAG? (ENGINEERING STUDENT)
  • THE BEST THING IN 2024
  • MENGHARAPKAN BALASAN TERIMA KASIH
  • WELCOME, 2023
  • TENTANG MEMAHAMI ORANG LAIN & BERSABAR
  • SATU MALAM, SEJUTA MIMPI
  • TENTANG AMBISI DAN MIMPI
  • SEINDAH KEMILAU LANGIT JAKARTA
  • REVIEW MUSTIKA RATU KREM PEELING MUNDIKASARI
  • PUISI: GULITA DI PUNGGUNGMU

Archive

  • ►  2025 (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2024 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2023 (9)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2022 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (13)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2020 (30)
    • ►  Desember (1)
    • ▼  November (3)
      • RUMPUT LAUT DI SEPANJANG PANTAI LOMBOK
      • TENTANG KESALAHAN, PENYESALAN DAN MEMAAFKAN
      • PERNAH NGGAK SIH BERPIKIR?
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (10)
    • ►  Juli (3)

Contact Me

Nama

Email *

Pesan *

Follow Us

Community



FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates