SATU MALAM, SEJUTA MIMPI

by - November 23, 2021


Cerita Bulan November ini sepertinya dimenangkan oleh short-trip bersama 8 orang mahasiswa yang berniat untuk healing dari kehidupan hectic kuliah semester akhir. Berawal dari usulan satu minggu lalu saat reuni di angkringan dekat kampus "Sepertinya kita harus merencanakan suatu trip sebelum lulus"-  yang akhirnya berujung terealisasi satu minggu kemudian di pantai Yogyakarta. 

Sama sekali tanpa persiapan, tiba-tiba saja mendapat tempat penginapan yang sesuai baru H-2 keberangkatan. Bersyukurnya lagi walau Kota Surakarta dan Yogyakarta sedang deras-derasnya hujan akhir-akhir ini, sampai akhir pulang sama sekali nggak dipertemukan dengan hujan. Mungkin saat itu, Allah sedang memberiku rezeki untuk merasa bahagia lewat kesempatan bertemu mereka dengan perjalanan yang lancar tanpa gangguan. 

Walaupun menikmati keindahan Pantai Sepanjang yang bisa dilihat hanya beberapa langkah kaki dari penginapan sangat mengesankan, momen-momen untuk duduk bersama dan 'ngobrol' masih jadi yang teristimewa. Ide itu berawal dari usul Harry untuk bermain Truth or Truth, dimana masing-masing orang punya kesempatan untuk bercerita jujur tentang pertanyaan yang diterima. Walaupun kebanyakan pertanyaannya tentang cinta-cintaan, tapi cukup seru juga karena membuat dag-dig-dug agar berani menyampaikan jawabannya meski sebenarnya malu-malu. Dan.. sebenarnya aku masih malu dengan jawaban yang aku berikan saat itu. Awas saja ya kamu Harry!

Setelah semakin malam, nggak nyangka juga pembicaraannya semakin menarik dan hangat. Diawali lagi dengan pertanyaan Harry: "Ceritakan mimpi kalian, jika ada kesempatan untuk menggapai hal itu tanpa batasan!". Sebagai urutan pertama yang menjawab tantangan itu, aku merasa sangat yakin untuk menyampaikan mimpiku menjadi seorang jurnalis. Meski memiliki latar belakang pendidikan yang sama sekali nggak relate dengan profesi itu, aku ingin suatu saat bisa menggapainya. Ya, nggak apa walau hanya sebagai hobi. Aku ingin berkarya melalui tulisan-tulisanku lewat blog pribadiku. Aku ingin tulisanku dibaca oleh orang banyak - berharap bisa menjadi bermanfaat bagi mereka. Lagi-lagi aku berandai-andai, sepertinya akan lebih menyenangkan jika masuk di jurusan kuliah yang benar-benar sesuai aku minati. Namun untuk saat ini, aku sadar bahwa nggak ada hal terbaik lain selain bersyukur dan berusaha menamatkan kuliah di jurusan ini dengan sungguh-sungguh. 

Nggak berhenti di aku, ternyata beberapa dari mereka juga memiliki masing-masing yang mungkin nggak sesuai dengan ranah teknik kimia. Harry yang bermimpi menjadi seorang musisi, Yudi yang bermimpi bisa menjadi bagian dari suatu instansi penerbangan, Luthfi yang bermimpi menjadi traveller, Wewe yang bermimpi menjadi seorang content creator di bidang review film, Aroya yang bermimpi memiliki bakery, Dodo yang bermimpi menjadi seorang wirausaha, Umpati yang bermimpi menjadi founder instansi pendidikan, dan Ainun yang bermimpi menjadi public speaker di bidang teknik kimia. Dari 9 orang yang berkumpul, hanya Ainun yang merasa memiliki passion di jurusan ini. Selain Ainun, kita masih tetap mencoba berjuang untuk menyelesaikan studi di jurusan ini, walau mungkin hanya ada sedikit rasa cinta didalamnya. 

Seandainya, ada kesempatan memilih jurusan kuliah sesuai dengan minat masing-masing orang tanpa ada batasan & hambatan, mungkin kita sudah berada di jalan yang lebih baik karena terjun dalam suatu ilmu yang memang kita sukai. Tapi setelah bertemu dan mengenal mereka, aku sadar bahwa Allah tidak akan pernah menakdirkan sesuatu terjadi tanpa pelajaran dan ilmu apa-apa. Mungkin pada awalnya kita  saling berinteraksi hanya atas dasar urusan organisasi. Tapi.. hal itu-lah yang membuat kita menjadi dekat karena sama-sama belajar tentang satu sama lain dalam jangka waktu yang lama.

Dear kalian, terima kasih atas cerita yang pernah terbuat - dan mungkin cerita baru yang akan tercipta kembali. 

With love, Tara.

You May Also Like

0 komentar

Hello, with my pleasure if you leave comments :)